Kamis, 08 November 2012

Sebaik-baik Sahabat Sebaik-baik Saudara

Seorang sahabat bisa lebih baik dan lebih dekat dari pada saudara atau keluarga, sahabat juga bisa menjadi seorang yang lebih jahat dari pada penjahat sekalipun. Pepatah mengatakan ketika kita bermain dengan tukang minyak wangi maka kita akan wangi dan sebaliknya ketika kita bermain dengan pedagang asin tentunya saja kita kn terkena bau amisnya. itu semua tergantung bagaimana cara kita berteman, dan teman seperti apa yang kita pilih. Oelh karena itu alangkah baiknya kita memilih teman mana yang baik untuk kita.

Islam selalu menuntun kita kepada hal yang baik. dalam segala hal, persahabatan juga demikian, pertama dalam hal niat kita diperintahkan untuk meniatkan dalam persahabatan hanya untuk menggapai ridho Allah. bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan. dan sebagai contoh adalah persahabatan antara Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam- dan para sahabat-sahabatnya.

Coba renungkan ayat berikut :


الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

Artinya : "Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa." (QS Az-Zukhruf : 67)

Ali bin Abi Thalib menafsirkan ayat diatas : Dua sahabat yang didasari oleh iman dan dua sahabat yang didasari kekufuran.

Setelah salah seorang dari sahabat yang beriman meninggal, dia diberitakan akan tempatnya di surga. maka diapun ingat terhadap sahabatnya yang masih hidup, dan berdoa : Ya Allah, bahwa sifulan itu adalah sahabat hamba. dia selalu mengingatkan hamba untuk taat kepadaMu dan taat kepada RosulMu. dan memerintahkan hamba untuk selalu berbuat baik dan menjauhi yang mungkar. dan juga mengingatkan hamba akan kematian. Ya Allah, janganlah Engkau sesatkan dia dan perlihatkanlah kepadanya balasan (surga) sebagaimana Engkau perlihatkan kepada hamba. dan ridhoilah dia sebagaimana Engkau meridhoi hamba. maka dikatakan kepadanya : pergilah (kesurga) dan jika kamu mengetahui apa balasan untuknya niscaya kamu akan banyak tertawa dan sedikit menangis.

Dan tatkala yang satunya meninggal. ruh mereka berdua dikumpulkan dan mereka berdua diperintahkan untuk memuji satu sama lain. maka mereka saling mengatakan : sebaik-baiknya saudara, dan sebaik-baiknya teman.

Salah satu sahabat yang kafir meninggal, dan diberi kabar tentang tempatnya di neraka. maka diapun ingat terhadap sahabatnya. maka dia berdoa : ya Allah, si fulan adalah sahabatku. dia selalu memerintahkanku untuk bermaksiat kepadaMu dan RosulMu. dan memerintahkanku untuk mengerjakan hal-hal yang buruk dan menjauhi hal-hal yang baik. dan mengatakan kepadaku bahwa aku tidak akan bertemu denganMu.

Ya Allah. janganlah Engkau beri hidayah kepadanya sampai Engkau melihatkan balasan atasnya seperti balasan atasku. dan bencilah dia sebagaimana engkau membenciku.

Ketika sahabat yang satunya meninggal, dikumpulkanlah ruh mereka berdua dan diperintahkan untuk saling mencela, maka mereka saling mengatakan : seburuk-buruknya saudara, dan seburuk-buruknya teman.

Ibnu Abbas berkata : setiap sahabat akan menjadi musuh kelak di akherat kecuali yang menjadikan ketakwaan sebagai dasar dalam persahabatan.

Semoga kita bisa memilih teman yang baik bagi kita,
sumber : Artikel islami

»»  Read More...

Sopan Santun dalam Mesjid

Adab (Sopan Santun) di Masjid
1. Masjid bukanlah rumah atau bangunan biasa, tetapi Rumah Allah
2. Setiap Muslim wajib menghormati dan memuliakan masjid
3. Muslim yang memuliakan masjid mulia kedudukannya di sisi Allah
4. Setiap Muslim seyogyanya memelihara adab-adab masjid
5. Masuk masjid dengan kaki kanan dan keluar dengan kaki kiri

Doa Menuju ke Masjid

اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا وَعَنْ يَمِينِي نُورًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَفَوْقِي نُورًا وَتَحْتِي نُورًا وَأَمَامِي نُورًا وَخَلْفِي نُورًا وَعَظِّمْ لِي نُورًا
Allohummaj ‘alfii qolbii nuuron, wa fii bashorii nuuron, wa fii sam’ii nuuron, wa ‘ayyamiinii nuuron, wa ayyasaarii nuuron, wa fawqii nuuron, wa tahtii nuuron, wa amaamii nuuron, wa kholfii nuuron, wa azhzhomlii nuuron.
“Ya Allah! Jadikanlah dalam hatiku suatu cahaya, dalam pandanganku suatu cahaya, dalam pendengaranku suatu cahaya, dari arah kananku suatu cahaya, dari arah kiriku suatu cahaya, di atasku suatu cahaya, di bawahku suatu cahaya, di depanku suatu cahaya, di belakangku suatu cahaya dan limpahkanlah kepadaku dengan cahaya (H.R.Bukhari- Muslim)

Doa Masuk Masjid
اللهم اغفرلي ذنوبي وافنح لي أبواب رحمـتك
Allohummaftahlii abwaa ba rohmatik
“Ya Allah, bukakanlah untuku pintu-pintu rahamat-Mu” (H.R. Muslim)

Doa Masuk Masjid yang lebih panjang adalah:

 
أعـوذ بالله العلي العظيم وبوجهه الكر يم و بسلطانه القديم من الشـيطان الرجـيم الحمـد لله رب العـالمين. اللهم صل و سلم على محمد وعلى أل محمد. اللهم اغفرلي ذنوبي وافنح لي أبواب رحمـتك
A’udzubillahil ‘aliyyil ‘azhiim, wabiwajhihil kariim, wa bisulthoonihil qodhiim, minasy syaythoonirrojiim,Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin. Allohumma sholli wa salim ‘alii Muhammad, wa ‘alii alaa Muhammad. Allohummagh firlii dzunuubii waf tahlii abwaaba rohmatik.

“Aku berlindung kepada Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung dan dengan Dzat-Nya yang Maha Mulia dan kekuasaan-Nya yang tidak berpermulaan, dari gangguan syetan yang terlaknat. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah, rahmatilah Muhammad dan juga rahmati keluarganya. Ya Allah, ampunilah dosaku dan bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.” (H.R. Abu Daud)

Doa Keluar Masjid
اللهم اغفرلي ذنوبي وافـتح لـي أبواب فضلك
Allohummagh firlii dzunuubii waf tahlii abwaaba fadhlik.
Ya Allah, ampunilah dosaku dan bukakanlah untukku pintu-pintu karunia-Mu.”
 Maka doa keluar masjid yang agak panjang adalah:
أعـوذ بالله العلي العظيم وبوجهه الكر يم و بسلطانه القديم من الشـيطان الرجـيم الحمـد لله رب العـالمين. اللهم صل و سلم على محمد وعلى أل محمد. اللهم اغفرلي ذنوبي وافـتح لـي أبواب فضلك
A’udzubillahil ‘aliyyil ‘azhiim, wa biwajhihil kariim, wa bisulthoonihil qodhiim, minasy syaythoonirrojiim, Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin. Allohumma sholli wa salim ‘alii Muhammad, wa ‘alii alaa Muhammad. Allohummagh firlii dzunuubii waf tahlii abwaaba fadhlik.

“Aku berlindung kepada Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung dan dengan Dzat-Nya yang Maha Mulia dan kekuasaan-Nya yang tidak berpermulaan, dari gangguan syetan yang terlaknat. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah, rahmatilah Muhammad dan juga rahmati keluarganya. Ya Allah, ampunilah dosaku dan bukakanlah untukku pintu-pintu karunia-Mu.” (H.R. Abu Daud)

6. Sebelum duduk, kerjakan shalat sunat dua rakaat.
Sabda Nabi SAW:
إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يَجْلِسَ
“Apabila salah seorang daripada kamu masuk ke masjid, maka hendaklah dia melakukan rukuk (shalat) sebanyak dua rakaat sebelum dia duduk” (H.R. Bukhari-Muslim)

7. Tidak membawa bau-bauan, termasuk tidak merokok di dalam masjid
8. Tidak main-main, ribut, dan tertawa-tawa di masjid
9. Tidak meludah, membuang ingus dan sampah di masjid
10. Tidak berdagang (bertransaksi) di masjid
11. Tidak mengumumkan barang hilang di masjid
12. Tidak bikin kotor dan mencoret-coret masjid
13. Tidak mengutak-atik barang masjid
14. Tidak ngorol urusan dunia di masjid
15. Tidak membawa benda-benda tajam ke masjid
16. Tidak menyelipkan sampah/kootoran di bawah karpet masjid
17. Tidak melangkahi orang yang duduk di masjid
18. Dibolehkan tiduran di masjid dengan maksud untuk I’tikaf
»»  Read More...

Selasa, 06 November 2012

Siapakah Orang Yang terkabul Do'anya?

Assalamu'alaikum...
Ada beberapa golongan manusia yang do'anya dikabulkan oleh Allah, siapakah golongan itu?
  • Do’a seorang muslim terhadap saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya
    Dari Abu Darda’ Radhiyallahu’anhu, dia berkata bahwa Nabi Muhammamad Shalallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Tidak seorang muslim berdo'a untuk saudaranya yang tidak ada dihadapannya kecuali ada seorang malaikat yang ditugaskan berkata kepadanya:’Aamiin, dan bagimu seperti yang kau do’akan.” (HR Muslim)
  • Orang yang memperbanyak berdo’a pada saat lapang dan bahagia
    Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang ingin do'anya terkabul pada saat sedih dan susah maka hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang.” (HR At-Tirmidzi, Dishahihkan oleh Dzahabi dan dihasankan oleh Al-albani)
  • Orang yang teraniaya
    Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Hati-hatilah dengan doa orang-orang yang teraniaya, sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan).” (HR Bukhari & Muslim)
  • Do’a orangtua kepada anaknya dan doa seorang musafir
    Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ”Tiga orang yang doanya pasti terkabullkan; doa orang yang teraniaya, doa seorang musafir dan doa orangtua terhadap anaknya.” HR Abu Daud dan dihasankan oleh Al-Albani
  • Do’a orang yang sedang berpuasa
    Dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, dia Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam bersabda: “Tiga do'a yang tidak ditolak; do'a orangtua terhadap anaknya, do'a orang yang sedang puasa, dan do'a seorang musafir.” HR Baihaqi.
     
Semoga bermanfa'at
Sumber : Majelis Munajat
»»  Read More...

Rasa Takut Dapat Mengantarkan Pada Keta'tan

Assalamu'alaikum...
Rasa Takut Dapat Mengantarkan Pada Keta'tan, mengapa demikian?Takut (Khouf) kepada Allah tidak sama halnya dengan kita takut kepada seekor harimau, mengapa?karena ketika kita takut pada seekor harimau maka kita harus menjauhinya, sedangkan ketika kita takut kepada Allah maka kita harus mendekatkan diri padaNya, Ketahuilah karena rasa takut seseorang kepada Allah, maka ia pun akan terus mengenali-Nya, lalu hal itu membuahkan khosyah (rasa khawatir atau takut), dan khosyah akhirnya membuahkan keta'atan.
 Takut kepada Allah, ialah takut akan murkaNya karena dosa yang kita perbuat maka dia akan segera meminta ampunan kepadaNya, ketika takut tidak akan mendapatkan ridhaNya, maka dia akan segera berusaha supaya dia mendapatkan ridhaNya,

Allah SWT berfirman :

فَذَكِّرْ إِنْ نَفَعَتِ الذِّكْرَ. سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَخْشَى . وَيَتَجَنَّبُهَا الْأَشْقَى . الَّذِي يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرَى . ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَى . قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى .
Oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat, orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran, dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka)” (QS. Al A’laa: 9-12).”

Semoga bermanfa'at

Sumber : Manajemen Qolbu
»»  Read More...

Minggu, 04 November 2012

Sudahkah Sobat Bertawakkal???

Tawakkal (توكُل‎) atau tawakkul menurut bahasa berarti mewakilkan atau menyerahkan. Dalam agama Islam, tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan/perbuatan.

Tawakal adalah kesungguhan hati dalam bersandar kepada Alloh Ta’ala untuk mendapatkan kemaslahatan serta mencegah bahaya, baik menyangkut urusan dunia maupun akhirat. Alloh Ta’ala berfirman,  
 
”Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Alloh, niscaya Dia akan jadikan baginya jalan keluar dan memberi rizqi dari arah yang tiada ia sangka-sangka, dan barangsiapa bertawakal kepada Alloh, maka Dia itu cukup baginya.” (Ath Tholaq: 2-3)

Al Allamah Al Munawi mengatakan, “Tawakal adalah menampakkan kelemahan serta penyandaran (diri) kepada yang ditawakali.”
 
Imam al-Ghazali merumuskan definisi tawakkal sebagai berikut, "Tawakkal ialah menyandarkan kepada Allah swt tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepadaNya dalam waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang tenteram.

Tawakkal adalah suatu sikap mental seorang yang merupakan hasil dari keyakinannya yang bulat kepada Allah, karena di dalam tauhid diajari agar meyakini bahwa hanya Allah yang menciptakan segala-galanya, pengetahuanNya Maha Luas, Dia yang menguasai dan mengatur alam semesta ini. Keyakinan inilah yang mendorongnya untuk menyerahkan segala persoalannya kepada Allah. Hatinya tenang dan tenteram serta tidak ada rasa curiga, karena Allah Maha Tahu dan Maha Bijaksana.

Sementara ada orang yang salah paham dalam melakukan tawakkal. Dia enggan berusaha dan bekerja, tetapi hanya menunggu. Orang semacam ini mempunyai pemikiran, tidak perlu belajar, karena jika Allah menghendaki pandai tentu menjadi orang pandai. Atau tidak perlu bekerja, karena jika Allah menghendaki menjadi orang kaya tentulah kaya, dan seterusnya.

Semua itu sama saja dengan seorang yang sedang lapar perutnya, sekalipun ada berbagai makanan, tetapi ia berpikir bahwa jika Allah menghendaki ia kenyang, tentulah kenyang. Jika pendapat ini dipegang teguh pasti akan menyengsarakan diri sendiri.

Menurut ajaran Islam, tawakkal itu adalah tumpuan terakhir dalam suatu usaha atau perjuangan. Jadi arti tawakkal yang sebenarnya -- menurut ajaran Islam -- ialah berserah diri kepada Allah swt setelah berusaha keras dalam berikhtiar dan bekerja sesuai dengan kemampuan dalam mengikuti sunnah Allah yang Dia tetapkan.

Mendapatkan Kebaikan dan Menghindari Kerusakan

Ibnul Qayyim berkata, ”Tawakal adalah faktor paling utama yang bisa mempertahankan seseorang ketika tidak memiliki kekuatan dari serangan makhluk lainnya yang menindas serta memusuhinya. Tawakal adalah sarana yang paling ampuh untuk menghadapi keadaan seperti itu, karena ia telah menjadikan Alloh sebagai pelindungnya atau yang memberinya kecukupan. Maka barang siapa yang menjadikan Alloh sebagai pelindungnya serta yang memberinya kecukupan, maka musuhnya itu tak akan bisa mendatangkan bahaya padanya.” Tidak ada yang bisa memberikan manfaat dan madarat kepada suatu kaum kecuali dengan seizin Allah.

Bertawakal Kepada Alloh Adalah Kunci Rizki 

Rosululloh Shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh, seandainya kalian bertawakal kepada Alloh dengan sebenar-benarnya, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Al-Hakim)
Dalam hadits  ini Rosululloh menjelaskan bahwa orang yang bertawakal kepada Alloh dengan sebenar-benarnya, pastilah dia akan diberi rizki. Bagaimana tidak, karena dia telah bertawakal kepada Dzat Yang Memberi Rizki Yang Maha Hidup yang tidak pernah mati. 

Tawakal Bukan Berarti Tidak Berusaha 

Mewujudkan tawakal bukan berarti meniadakan usaha. Alloh memerintahkan hamba-hambaNya untuk berusaha sekaligus bertawakal. Berusaha dengan seluruh anggota badan dan bertawakal dengan hati merupakan perwujudan iman kepada Alloh Ta’ala.
Pada zaman Rasulullah saw ada seorang sahabat yang meninggalkan untanya tanpa diikat lebih dahulu. Ketika ditanya, mengapa tidak diikat, ia menjawab, "Saya telah benar-benar bertawakkal kepada Allah". Nabi saw yang tidak membenarkan jawaban tersebut ia berkata, "Ikatlah dan setelah itu bolehlah engkau bertawakkal."
 
Dan sebagian orang mungkin ada yang berkata, “Jika orang yang bertawakal kepada Alloh itu akan diberi rizki, maka kenapa kita harus lelah, berusaha dan mencari penghidupan. Bukankah kita cukup duduk-duduk dan bermalas-malasan, lalu rizki kita datang dari langit?” Perkataan itu sungguh menunjukkan kebodohan orang itu tentang hakikat tawakal. Nabi kita telah menyerupakan orang yang bertawakal dan diberi rizki itu dengan burung yang pergi di pagi hari untuk mencari rizki dan pulang pada sore hari, padahal burung itu tidak memiliki sandaran apapun, baik perdagangan, pertanian, pabrik atau pekerjaan tertentu. Ia keluar berbekal tawakal kepada Alloh Yang Maha Esa sebagai tempat bergantung.

Imam Ahmad berkata: “Dalam hadits tersebut tidak ada isyarat yang membolehkan meninggalkan usaha, sebaliknya justru di dalamnya ada isyarat yang menunjukkan perlunya mencari rizki. Jadi maksud hadits tersebut, bahwa seandainya mereka bertawakal kepada Alloh dalam bepergian, kedatangan dan usaha mereka, dan mereka mengetahui bahwa kebaikan (rizki) itu di TanganNya, tentu mereka tidak akan pulang kecuali dalam keadaan mendapatkan harta dengan selamat, sebagaimana burung-burung tersebut”. 

Imam Ahmad pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang hanya duduk di rumah atau di masjid seraya berkata, “Aku tidak mau bekerja sedikitpun, sampai rizkiku datang sendiri”. Maka beliau berkomentar, “Ia adalah laki-laki yang tidak mengenal ilmu. Sungguh Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, ‘Sesungguhnya Alloh telah menjadikan rizkiku dalam bayang-bayang tombak perangku.

Marilah kita bersungguh-sungguh dan berusaha untuk mendapatkan penghidupan. Tapi kita tidak boleh menyandarkan diri pada kelelahan, kerja keras dan usaha, tetapi kita harus meyakini bahwa segala urusan adalah milik Alloh, dan bahwa rizki itu hanyalah dariNya semata.
»»  Read More...

Keutamaan Puasa Sunnah Asyura

Keutamaan Puasa Sunnah Asyura, Disunnahkan memperbanyak puasa sunnah di bulan Muharram. Hal ini sesuai hadits dari Abi Hurairah bahwa Nabi Saw bersabda: ”Puasa yang paling afdhal setelah bulan Ramadhan adalah bulan yang Allah haramkan (bulan Muharram), dan Shalat yang paling afdhal setelah shalat wajib lima waktu adalah shalat malam”.

Dan sunnah mua’akkadah (amalan yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah) untuk berpuasa pada 10 Muharram yang dikenal dengan puasa Asyura’. Sebagaimana dalam hadits Abi Qatadah bahwa Nabi bersabda: “Puasa pada hari Asyura’diberi ganjaran oleh Allah dimana dihapuskan (dosa dosanya) setahun yang lalu”. (HR Muslim)

Ibnu Abbas ditanya tentang puasa Asyura’ maka beliau
berkata :”Saya tidak tahu kalau Rasulullah puasa satu hari yang mendatangkan keutamaan hari-hari lain selain puasa hari ini, dan saya tidak tahu adanya puasa dalam bulan ini yang bisa mendatangkan keutamaan bulan-bulan lain selain bulan ini yakni bulan Ramadhan” (HR Bukhari 2006 dan Muslim).

Dan disunnahkan pula puasa pada 9 Muharram sesuai hadits Ibnu Abbas ketika Rasulullah puasa Asyura’ dan memerintahkannya, maka para shahabat bertanya: ” Ya Rasulullah sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashara”, maka Rasulullah bersabda:
”Tahun depan Insya Allah kami akan puasa pada hari ke-9”. Ibnu Abbas berkata: “Belumlah datang tahun depan beliau sudah wafat”. (HR Muslim )
Imam Malik , Asy-Syafi’i dan Imam Ahmad berpendapat sunnahnya menggabungkan puasa pada hari ke-9 dan hari ke-10 supaya tidak menyerupai orang-orang Yahudi yang berpuasa dengan menyendirikan hari ke-10 saja. (Syarhu Az-Zarqaniy , Al-Majmu”).
»»  Read More...

Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawwal

Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawwal, Puasa 6 hari pada bulan syawwal hukumnya sunnah, dan barang siapa yang melaksanakannya sama dengan ia berpuasa sepanjang masa. Seperti sabda Rosulullah Saw, yang artinya : “Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan kemudian dia ikutkan puasa 6 hari pada bulan Syawwal maka sama seperti dia berpuasa sepanjang masa”.(HR. Muslim)
Adapun dalam pelaksanaanya tidak harus terus menerus tapi boleh berselang-seling. Bagi yang mempunyai qodho atau puasanya bolong lebih baik qodho terlebih dahulu, kemudian puasa syawwal.

Puasa 6 hari Syawwal dianggap sama dengan puasa sepanjang masa karena satu kebaikan dilipat gandakan menjadi 10 kali kebaikan, sehingga puasa Ramadhan sama dengan 10 bulan dan puasa 6 hari dibulan Syawwal sama dengan 2 bulan. Hal ini sesuai dengan hadits Tsauban dari Nabi Saw, beliau bersabda: “Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan maka 1bulan sama dengan 10 bulan dan puasa 6 hari setelah Idul Fitri menyempurnakan puasa 1 Tahun. (HR. Ahmad).


»»  Read More...

Kamis, 01 November 2012

Khusyu' dalam shalat:

Apabila sobat belum bisa khusu ketika shalat, berikut ni saya akan mengulas bagaimana cara supaya khusu dalam shalat.
Khusyu' dalam shalat bisa dicapai dengan beberapa hal, di antaranya :
1- Konsentrasi
2- Memahami apa yang dibaca dan didengar.
3- Ta'dzim (sikap mengagungkan), hal ini timbul dari dua hal: mengetahui keagungan dan kebesaran Allah, dan mengetahui kehinaan diri, sehingga melahirkan rasa rendah diri di sisi Allah dan khusyu' kepadaNya.
4- Haibah (takut), ini lebih tinggi dari ta'dzim, dan sikap ini terlahir setelah seseorang mengetahui kekuasaan Allah dan keagunganNya, dan lalainya hamba terhadap hak Allah.
5- Raja' (harapan), yaitu ia mengarap ridah Allah dari shalatnya.
6- Haya' (rasa malu), sikap ini terlahir dari mengetahui nikmat Allah, dan kelalaiannya terhadap hak Allah
»»  Read More...

Makna dan Keutamaan Shalat

• Shalat adalah : suatu ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan, yang dimulai dengan takbir, dan diakhiri dengan salam.

Shalat adalah tiangnya agama, shalat juga termasuk rukun islam yang paling utama setelah dua kalimah syahadat. Shalat diwajibkan atas setiap orang muslim laki-laki dan wanita dalam kondisi apapun, baik dalam keadaan aman, takut, dalam keadaan sehat, sakit, dalam keadaan bermukim. musafir (dalam perjalanan), dan setiap keadaan memiliki cara khusus baginya, sesuai dengan kondisi masing-masing. Menurut sebagian para ulama saking wajibnya melaksanakan shalat ada kaifiah shalat sambil duduk, terbaring, menyender, sampai-sampai ada kaifiah shalat dengan menggunakan isyarat, dan kalu semua kaifiah shalat sudah tidak bisa dilakukan, tinggal dishalatkan.

Hikmah disyari'atkannya shalat:
Shalat adalah cahaya, sebagaimana cahaya bisa menyinari, maka demikian pula shalat dapat menunjukkan kepada kebenaran, mencegah dari maksiat, dan mencegah perbuatan keji dan mungkar.

• Shalat merupakan hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya, ia adalah tiang agama, seorang muslim bisa mendapatkan lezatnya bermunajat dengan tuhannya ketika shalat, sebab jiwanya menjadi tenang, hatinya tentram, dadanya lapang, keperluannya terpenuhi, dan dengannya sesorang bisa tenag dari kebimbangan dan problematika duniawi.

• Secara lahiriyah Shalat berkaitan dengan perbuatan badan seperti berdiri, duduk, ruku', sujud, dan semua perkataan dan perbuatan. Dan secara bathiniyah berkaitan dengan hati, yaitu dengan mengagungkan Allah , membesarkanNya, takut, cinta, taat, memuji, dan bersyukur kepadaNya, bersikap merendah dan patuh kepada Allah. Perbuatan dzahir bisa terwujud dengan melakukan apa yang diajarkan oleh Nabi  dalam shalat, sedangkan yang batin bisa dicapai dengan bertauhid dan beriman, ikhlas dan khusyu'.

• Shalat mempunyai jasad dan ruh. Adapun jasadnya adalah berdiri, ruku', suju, dan membaca bacaan. Adapun rohnya adalah: Mengagungkan Allah, takut memuji, memohon, meminta ampun kepadaNya, memujaNya, mengucapkan shalawat dan salam kepada rasulNya, keluargabeliau, dan hamba-hamba Allah yang shalih.

• Allah memerintahkan kepada hambaNya setelah mengucapkan dua syahadah untuk mengikat kehidupannya dengan empat perkara (shalat, zakat, puasa, dan haji) dan inilah rukun Islam, dan setiap ibadah tersebut membutuhkan latihan dalam mewujudkan perintah Allah pada jiwa manusia, harta, syahwat, dan tabi'atnya; agar dirinya menjalani hidupnya sesuai dengan perintah Allah dan RasulNya dan apa yang dicintai oleh Allah dan RasulNya, bukan menurut hawa nafsunya.

• Di dalam shalat, seorang muslim mewujudkan perintah Allah pada setiap anggota badannya, hal itu agar dirinya terbiasa taat kepada Allah dan melaksanakan perintahnya dalam segala aspek kehidupanya, pada prilaku, pergaulan, makanan, pakaiannya dan seterusnya sehingga ia terbentuk menjadi pribadi yang taat kepada tuhannya di dalam shalat maupun di luar shalatnya.

• Shalat mencegah dari perbuatan mungkar dan merupakan sebab dihapuskannya kesalahan.

• Dari Abu Hurairah  bahwasanya beliau mendengar Rasulullah  bersabda: "Bagaimana pendapatmu apabila seandainya di depan pintu salah seorang dari kalian terdapat sungai, dimana ia mandi pada sungai tersebut setiap hari sebanyak lima kali, adakah daki yang akan tersisa pada badannya? Mereka menjawab: "Daki mereka tidak akan tersisa sedikitpun". Rasulullah bersabda: "Demikianlah perumpamaan shalat lima waktu, Allah menghapuskan dosa-dosa dengannya."
»»  Read More...

Bersuci

Bersuci adalah membersihkan diri dari najis (kotoran) zhohir dan batin. Bersuci secara zahir: dengan cara berwudhu', mandi, membersihkan pakaian, badan dan tempat dari segala najis.
Sedangkan bersuci secara batin adalah dengan cara membersihkan hati dari sifat-sifat yang buruk, seperti menyekutukan Allah, kufur ni'mat, sombong, tinggi hati, iri, dengki, munafik, riya' dan lain-lain, serta mengisi jiwa dengan sifat-sifat yang baik, seperti: tauhid, iman, jujur, ikhlas, yakin, tawakkal dan lain-lain, dan sifat ini disempurnakan dengan memperbanyak bertaubat, istighfar dan berzikir kepada Allah.

Kondisi seorang hamba saat bermunajat dengan Rabbnya:

Apabila zhahir seorang muslim telah dibersihkan dengan air dan batinnya telah dibersihkan dengan tauhid dan iman, niscaya ruhnya menjadi bening, jiwa menjadi baik, kalbunya menjadi giat dan dia telah siap untuk bermunajat dengan Rabbnya dalam kondisi yang paling sempurna: badan suci, hati bersih, pakaian suci, berada di tempat yang suci. Inilah adab yang utama serta pengagungan puncak terhadap Rabb semesta alam dengan melaksanakan ibadah terhadap-Nya. Karena itu bersuci adalah sebagian dari keimanan.



اَالنَّظَفَتُ مِنَ الْاِيْمَانْ

Kebersihan adalah sebagian dari iman



َالطُّهُوْرُشَطْرُالْاِيْمَانِ وَالْحَمْدُلِله تَمْلَأُ الْمِيْزَانْ

Bersuci sebagian dari iman dan ucapan Alhamdulillah memenuhi timbangan.
»»  Read More...

Mengenai Jenazah (Lengkap)

"Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati"
Dengan ungkpan di atas apa yang sobat rasakan? (silahkan jawab dalam hati)
Kita hidup di dunia ini hanya untuk sementara, dalam sebuah riwayat dinyatakan bahwa kematian itu ibaratkan sebuah pintu dan setiap orang akan melaluinya.
Dipungkiri atau tidak manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain baik ketika hidupnya ataupun ketika kita mati, nah berikut ni saya akan mengulas apa-apa saja kewajiban kita sebagai seorang muslim terhadap saudara kita yang meninggal,

Kewajiban muslim terhadap saudaranya yang meninggal dunia ada empat perkara, yaitu :

1. Memandikannya
2. Mengkafani.
3. Men-shalat-kan
4. Menguburkan

Cara memandikan Jenazah :

Cara memandikan jenazah sekurang-kurangnya adalah dengan membasahi seluruh badan jenazah
dengan air. Adapun cara memandikan jenazah yang paling sempurna adalah dengan membersihkan
qubul dan duburnya, membersihkan kotoran dari hidungnya, me-wudhu-kannya, memandikannya
sambil digosok dengan air daun bidara atau sabun) hal ini bertujuan supaya jenazah tidak berbau dan menyiramnya dengan air sebanyak tiga (3) kali.

Cara mengkafani jenazah :

Kafan itu paling minimal dengan sehelai kain yang menutupi seluruh tubuh. Adapun cara yang
sempurna bagi laki-laki adalah dengan menutup seluruh badannya dengan tiga helai kain, sedangkan
untuk wanita yaitu dengan baju, khimar (penutup kepala), sarung dan 2 helai kain.

Rukun shalat jenazah ada tujuh (7), yaitu:

1. Niat.
2. Empat kali takbir.
3. Berdiri bagi yang mampu.
4. Membaca Surat Al-Fatihah.
5. Membaca shalawat atas Nabi sesudah takbir yang kedua.
6. Berdo’a untuk si mayyit sesudah takbir yang ketiga.
7. Salam.

Cara Menguburkan jenazah :

Cara mengubur jenazah sekurang-kurangnya adalah dalam lubang yang mampu menutup bau mayat
dan menjaganya dari binatang buas. Cara yang paling sempurna adalah dengan menguburnya di tanah
yang cukup dalam dan cukup luas, serta pipinya diletakkan di atas tanah dan wajib menghadapkannya
ke arah qiblat.

Sumber :
Maktabah Ar Razin : www.arabic.web.id

Sekian semoga bermanfa'at
»»  Read More...

Rabu, 31 Oktober 2012

Cara Merubah Kursor di Blog Dengan Gambar

Cara Merubah Kursor di Blog Dengan Gambar
Jika sobat bosan dengan kursor yang itu-itu saja dan untuk mempercantik blog sobat, jangan khawatir sobat bisa merubahnya kapan saja sobat mau, lalu bagaimana caranya? langsung saja :

langkah-langkanya adalah :
1. Sobat login dulu ke blog sobat,
2. Pilih Rancangan >> Edit HTML (jangan lupa centang Expand Template Widget)
3. Cari kode </head> dan copast kode berikut tepat di atasnya

<style type='text/css'>
HTML,BODY{cursor: url(&quot;http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/sweden.gif&quot;), auto;}
</style>


Link yang berwarna merah silahkan anda ganti dengan link gambar yang sobat inginkan, jika sobat bingung memilih gambarnya sobat bisa langsung aja kunjungi link di bawah ini :

http://www.totallyfreecursors.com/details.cfm/id/1232/Monkey_ani.htm

4. Simpan dan lihat hasilnya.

Selamat mencoba dan semoga bermanfa'at.
»»  Read More...

Syarat Syah, rukun dan yang membatalkan shalat

Kita sebagai seorang muslim diwajibkan untuk melaksanakan shalat, agar shalat kita lebih baik untuk meningkatkan kualitasnya maka hendaknya kita mengetahui, bagaimana shalat kita agar syah? apa saja rukun (kefardhuan) dalam shalat? apa saja yang membatalkan shalat?
Pada postingan kali ni saya akan menjawab semua pertanyaan tadi, langsung saja,

Syarat syah shalat ada delapan, yaitu:

1. Suci dari hadats besar dan kecil. Hadas besar disucikan dengan mandi besar, hadas kecil disucikan dengan wudhu
2. Suci pakaian, badan dan tempat dari najis.
3. Menutup aurat.


4. Menghadap kiblat.
5. Masuk waktu sholat.
6. Mengetahui rukun-rukan sholat.
7. Tidak meyakini bahwa diantara rukun-rukun sholat sebagai sunnah
8. Menjauhi semua yang membatalkan sholat.

Aurat ada empat macam, yaitu:
1. Aurat semua laki-laki (merdeka atau budak) dan budak perempuan ketika sholat adalah antara pusar
dan lutut.
2. Aurat perempuan merdeka ketika sholat, yaitu seluruh badan kecuali muka dan telapak tangan.
3. Aurat perempuan merdeka dan budak terhadap laki-laki yang ajnabi (bukan muhrim), yaitu seluruh
badan.
4. Aurat perempuan merdeka dan budak terhadap laki-laki muhrimya dan perempuan, yaitu antara
pusar dan lutut.

Rukun sholat ada tujuh belas, yaitu:

1. Niat.
2. Takbiratul ihram (mengucapkan “Allahuakbar”).
3. Berdiri bagi yang mampu pada shalat fardhu
4. Membaca Surat Al Fatihah.
5. Ruku’
6. Thuma’ninah (diam sejenak) waktu ruku’.
7. I’tidal (berdiri setelah ruku’).
8. Thuma’ninah (diam sejenak waktu i’tidal).
9. Bersujud dua kali.
10. Thuma’ninah (diam sejenak waktu sujud).
11. Duduk diantara dua sujud.
12. Thuma’ninah (diam sejenak ketika duduk).
13. Tasyahud (tahiyyat) akhir.
14. Duduk di waktu tasyahud akhir.
15. Bershalawat kepada nabi ketika tasyahhud akhir.
16. Salam
17. Tertib (berurutan).

Perkara yang dapat membatalkan shalat ada empat belas, yaitu:

1. Berhadats (seperti kencing dan buang air besar).
2. Terkena najis, jika tidak dihilangkan seketika, tanpa memegang najis tersebut.
3. Terbuka aurat, jika tidak ditutup seketika.
4. Mengucapkan dua huruf atau satu huruf yang dapat difahami dengan sengaja.
5. Makan (sedikit) dengan sengaja.
6. Makan yang banyak sekalipun lupa.
7. Bergerak dengan tiga gerakan berturut-turut sekalipun lupa.
8. Melompat yang merusak shalat.
9. Memukul yang melampaui batas.
10. Menambah rukun fi’li dengan sengaja.
11. Lebih cepat atau lebih lambat dua rukun shalat dari imam dengan tanpa udzhur.
12. Berniat menghentikan shalat.
13. Menggantungkan shalat nya dengan suatu hal.4
14. Ragu-ragu dalam menghentikan shalat (antara diteruskan atau dihentikan).

Sumber :


Semoga bermanfa'at
»»  Read More...

Site Map